Ngeri ! Tembus Rp 4 Juta Perbulan, Bidan Desa Setor Uang 'Takut' ke Puskesmas Dolat Rayat

    Ngeri ! Tembus Rp 4 Juta Perbulan, Bidan Desa Setor Uang 'Takut' ke Puskesmas Dolat Rayat

    KARO - Pungutan uang berkedok 'retribusi' terjadi di bidang kesehatan. Pasalnya, bidan desa di Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, wajib membayar sejumlah uang setiap bulannya, ke Puskesmas Dolat Rayat.

    Uang yang didapat tenaga kesehatan (nakes) disetor ke puskesmas. Namun, tidak ada yang tahu pasti, ke mana uang itu mengalir. ”Masalah retribusi itu memang ada, ” kata salah satu bidan desa yang namanya enggan disebutkan, Selasa (06/02-2024).

    Dalam setahun, nominal yang disetorkan ke puskesmas bervariasi. Tahun 2022 jumlah yang dikumpulkan berkisar Rp 40 juta hingga Rp 45 juta. Khusus 2023, jumlah yang dibebankan pada setiap bidan desa mulai berkurang.

    Perempuan yang bermukim di Kecamatan Dolat Rayat itu tidak merinci jumlah setoran yang diwajibkan kepadanya. Namun, dalam sebulan mereka bisa memberikan uang ke puskesmas sebesar Rp 400 ribu per bulan.

    Diceritakannya, setoran uang tersebut, cukup memberatkan para bidan desa. Apalagi, nominalnya jauh lebih besar. ”Kalau sebelum ini, kami hanya setor Rp 250-300 ribu per bulan, ” ungkapnya mengakhiri.

    Untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, para kuli tinta menduga, jika praktik nakal itu, telah terjadi di seluruh puskesmas di Kabupaten Karo.

    ”Saya tanya ke teman-teman yang lain, memang pungutan itu ada. Namun, mereka tidak ditarget. Nyesek jadi bidan desa, ” timpalnya.

    Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Karo, dr Irna Safrina br Sembiring, ketika dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (07/02-2024) belum membuahkan hasil karena telepon selulernya tidak aktif.

    (Anita Theresia Manua)

    karo sumut
    Anita Manua

    Anita Manua

    Artikel Sebelumnya

    Kapus Dolat Rayat "Deren" Uang Untuk Biaya...

    Artikel Berikutnya

    Inspektorat dan APH Diminta Audit Puskesmas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Tak Netral di Pemilihan Umum Daerah 2024, Ketua PMI Simalungun Dinonaktifkan
    Bakamla RI Evaluasi Pelaksanaan Patroli “YUDHISTIRA -C”
    Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul Wujudkan Indonesia Emas 2045
    Jelang Pelantikan Prabowo, Rakyat: Selamat Datang Presiden Baru, Harapan Baru, Indonesia Baru
    Pemda Karo Terkesan 'Tutup Mata', 500 Pedagang Korban Kebakaran Pusat Pasar Berastagi 'Curhat' ke Abetnego Tarigan  *Jora Sinukaban : Sejak Terbakar, 500 Pedagang Terpaksa Dirikan Lapak Sendiri dan Terpencar
    Bob Andika Sitepu 'Turun Gunung' Serukan Dukungan ke Paslon 'ABDI' di Pilkada Karo 2024
    Tak ada Lapak Jualan, Emak-emak Pedagang Pusat Pasar Berastagi 'Ngadu' ke Abetnego Tarigan
    Deteksi Dini Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Rutan Kabanjahe Test Urine Warga Binaan
    Isu Abetnego Tarigan 'Nucel' Cari Nama di Liang Melas Datas 'Terpatahkan'
    PPTK Tahun Anggaran 2019 Dinas Perkim Mulai Cari Muka di Kejari Karo 
    Peringati World Clean Up Day, Pelajar SMK dan SMA Gelar Aksi Pungut Sampah  **Abetnego Tarigan : Lingkungan Tidak Bersih dan Rapi, Bikin Ragu Minat Investor Asing 
    DPT Pilkada 2024 di Karo, Ditetapkan 299.600 Jiwa dan 673 TPS
    Jelang Pilkada, Rutan Kelas II B Kabanjahe Rakor Perekrutan Petugas TPS Lokasi Khusus
    Pemda Karo Terkesan 'Tutup Mata', 500 Pedagang Korban Kebakaran Pusat Pasar Berastagi 'Curhat' ke Abetnego Tarigan  *Jora Sinukaban : Sejak Terbakar, 500 Pedagang Terpaksa Dirikan Lapak Sendiri dan Terpencar
    Wartawan Sempurna Pasaribu dan Keluarga Masih Hidup Sebelum Dibakar   *Dokter Forensik : Ada Jelaga di Saluran Pernafasan
    Taman Simalem Resort Konsisten Maksimalkan Kerjasama Dengan Petani Lokal Kembangkan Wisata Agro Tourism
    Wakil Bupati Karo Kunker ke Desa Nageri
    Modus Praktek Korupsi PLN Berastagi di Zona Merah Sinabung
    Kesehatan Personel Ops Hatra Toba 2024 Dicek Subsatgas Dokkes Polres Tanah Karo

    Ikuti Kami